Latest News

Featured
Featured

Gallery

Technology

Blogger news

Games

Recent Posts

Thursday 18 April 2019

Soekarno-Hatta menerima kunjungan delegasi Negara Indonesia Timur ke Yogyakarta, 1948

(klik untuk memperbesar | � KITLV)

Waktu: 1948
Tempat: Yogyakarta
Tokoh: Soekarno (Presiden Republik Indonesia), Muhammad Hatta (Wakil Presiden Republik Indonesia)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan: Di delegasi Negara Indonesia Timur, selain beberapa tokoh lokal, tampak juga seorang Belanda dan seorang rohaniawan.

Perempuan Belanda dan kebaya (6): Tahun 1910-an

PENGANTAR

Sebelum ini sudah ada posting yang menunjukkan bagaimana wanita Belanda/bule mengenakan kebaya (di sini dan di sini). Hal yang selintas seperti biasa ini bisa menjadi menarik ketika kita bertanya: "Mana lelaki Belanda mengenakan pakaian daerah Indonesia?" Ketika kita melihat-lihat foto zaman dulu, para lelaki Belanda hampir semuanya berpakaian "a la kolonial" atau pakaian yang mereka juga lazim kenakan di negeri asalnya.

Apakah ini menunjukkan bahwa kaum perempuan lebih terbuka untuk menerima budaya lain, meskipun itu berasal dari masyarakat yang ?saat itu? dianggap lebih inferior? Sementara kaum lelaki gengsinya lebih tinggi dan merasa turun martabat jika harus mengenakan sarung?

1900-1910: Seorang wanita Belanda berkebaya bersama tiga anak gadis
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
1912: Tiga perempuan Belanda berkebaya bersama tiga anak yang mandi di sungai
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
29 September 1914: A. Pronk bersama istriya, C.C. Pronk-Ruyter, dan bayi mereka, Dirk
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)

Waktu: 1912, 1914
Tempat: Jawa (?)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Tuesday 16 April 2019

Tiga potret Soekarno dari tahun 1950-an

(klik untuk memperbesar | � Charles Breyer / KITLV)
(klik untuk memperbesar | � Charles Breyer / KITLV)
(klik untuk memperbesar | � KITLV)
Waktu: 1950-an
Tempat: Jakarta (?)
Tokoh: Soekarno (Presiden Republik Indonesia)
Peristiwa:
Fotografer: Charles Breyer (dua foto terakhir)
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Perempuan Belanda dan kebaya (5): Melina Elzinga-Maas

PENGANTAR

Sebelum ini sudah ada posting yang menunjukkan bagaimana wanita Belanda/bule mengenakan kebaya (di sini dan di sini). Hal yang selintas seperti biasa ini bisa menjadi menarik ketika kita bertanya: "Mana lelaki Belanda mengenakan pakaian daerah Indonesia?" Ketika kita melihat-lihat foto zaman dulu, para lelaki Belanda hampir semuanya berpakaian "a la kolonial" atau pakaian yang mereka juga lazim kenakan di negeri asalnya.

Apakah ini menunjukkan bahwa kaum perempuan lebih terbuka untuk menerima budaya lain, meskipun itu berasal dari masyarakat yang ?saat itu? dianggap lebih inferior? Sementara kaum lelaki gengsinya lebih tinggi dan merasa turun martabat jika harus mengenakan sarung?

Melina Elzinga-Maas bersama bayi laki-lakinya
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
Melina bersama dua anak lelakinya, Bob dan Jan, serta satu anak perempuan
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
Melina bersama suaminya, J.J.J. Maas, dan anak mereka, Bob
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
Melina bersama anaknya, Bob
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
Melina di meja bersama beberapa orang lain termasuk seorang wanita Belanda berkebaya, dan seorang lelaki berwajah lokal tetapi berpakaian a la Belanda
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)

Waktu: antara 1905-1915
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Sunday 14 April 2019

Soekarno di Istana Merdeka, 1950

(klik untuk memperbesar | � Ipphos / KITLV)
(klik untuk memperbesar | � Ipphos / KITLV)
(klik untuk memperbesar | � Ipphos / KITLV)
(klik untuk memperbesar | � Charles Breyer / KITLV)

Waktu: 1950
Tempat: Istana Merdeka (Jakarta)
Tokoh: Soekarno (Presiden Republik Indonesia), Muhammad Hatta (Wakil Presiden Republik Indonesia)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Charles Breyer / Ipphos / Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Wajah industri di Nusantara di awal abad ke-20

Mencoba cita rasa teh di pabrik teh; antara 1880-1910
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
Para wanita pekerja pabrik teh; antara 1880-1910
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
1915: Sumur minyak di Suban Jeriji, Muara Enim
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
1934: Pabrik karet
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
Tambang timah di Belitung
(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)
Waktu: 1880-1910, 1915, 1920, 1934
Tempat: Jawa, Muara Enim, Belitung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:


UPDATE 5 Juli 2019

Foto dari sebuah pabrik tapioka di Jawa Barat, sekitar tahun 1920. Kita lihat bahwa mesinnya digerakkan oleh tenaga manusia, melalui goesan lelaki yang duduk persis di bawah atap.
(klik untuk memperbesar | � Universiteit Leiden)

Friday 12 April 2019

Fatmawati di tahun 1950

(klik untuk memperbesar | � Ipphos / KITLV)
(klik untuk memperbesar | � Ipphos / KITLV)
Waktu: 1950
Tempat: Jakarta (kemungkinan di Istana Merdeka)
Tokoh: Fatmawati (istri Presiden Republik Indonesia Soekarno)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Ipphos / Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Videos

Tags

Recent Post